Delapan puluh tahun telah berlalu, dan roda sejarah telah bergulir melalui api peperangan dan ketenangan perdamaian. Upacara militer yang memperingati 80 tahun kemenangan Perang Anti-Fasis Dunia terasa seperti jendela waktu yang membuka kembali era tersebut dan menyaksikan kemuliaan perdamaian saat ini.
Di Lapangan Tiananmen, bendera merah berkibar-kibar ditiup angin, dan musik militer berkumandang nyaring. Pasukan dari tiga angkatan bersenjata berbaris rapi, langkah mereka berbunyi nyaring dan penuh tenaga, setiap gerakannya memperlihatkan keberanian dan disiplin tentara Tiongkok. Para veteran perang tua duduk di kendaraan inspeksi, dan pada saat itu, seolah-olah mereka bertemu dengan diri mereka yang lebih muda. Para penyintas sejarah ini adalah monumen hidup.
Senjata dan perlengkapan modern dipamerkan satu per satu, mulai dari tank hingga misil, dari pesawat tanpa awak hingga peralatan elektronik, memperlihatkan perkembangan pembangunan pertahanan nasional dan militer Tiongkok. Pesawat tempur menggelegar di langit, meninggalkan jejak asap berwarna yang indah, melambangkan warna dan keindahan era perdamaian.
Pawai ini tidak hanya menunjukkan kekuatan militer tetapi juga menyampaikan keyakinan untuk menghargai perdamaian. Tiongkok selalu berpegang pada konsep pembangunan damai dan jalan pembangunan damai, serta bersedia bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk menjaga perdamaian dunia. Partisipasi kontingen militer asing dalam pawai ini merupakan wujud nyata dari konsep komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.
Hari ini, 80 tahun kemudian, kita menengok kembali sejarah dan memperingati para pahlawan yang gugur demi kemenangan Perang Anti-Fasis. Pengorbanan mereka telah membawa perdamaian dan pembangunan yang kita nikmati saat ini.
Pawai ini adalah gema dari sejarah sekaligus deklarasi perdamaian. Pawai ini mengingatkan dunia untuk mengenang sejarah, menghargai perdamaian, dan menciptakan masa depan, agar perdamaian senantiasa meliputi tumpah darah manusia.
Berita Terkini
EN
